Umumnya orang beranggapan bahwa tidur malam yang baik memerlukan waktu
sekitar enam hingga delapan jam sehari. Tetapi ketahuilah bahwasanya pendapat
ini ditentang oleh para saintis barat seperti dr Ray Meddis, seorang Profesor
di Department of Human Sciences, England University of Technology yang
mengatakan bahwa manusia sebenarnya hanya perlu tidur malam selama TIGA
JAM.
Waktu tidur bisa dibagi kedalam dua
bagian yaitu tidur ayam dan tidur lelap. Mimpi biasanya terjadi pada tidur
lelap (deep sleep). Manusia perlu berlatih untuk bisa tidur lelap karena tidur
ayam adalah masa berangan-angan yang sebenarnya hanya membuang waktu saja.
Tidur yang sebenarnya ialah ketika tidur lelap dengan mengacu pada kajian
saintis barat yaitu cukup selama TIGA JAM.
Kita merasakan bahwa tidur malam
kita selalu tidak cukup. Ini disebabkan karena kita tidak terlatih atau
mengikuti aturan yang benar ketika kita tidur. Apabila seseorang atlit (atlet
lari,misalnya) ketika hendak mengikuti lomba lari maka dia akan berlatih
mungkin sekitar setahun sebelum perlombaan itu dimulai. Dengan demikian dia
berharap bisa menjadi juara. Demikian juga dengan kita, harus melatih diri kita
tidur sesuai aturan yang baik
Menurut kajian ahli pengobatan
barat, sebelum kita pergi tidur, pertama-tama kita akan merasa mengantuk
(drowsiness) di mana suhu badan kita akan menurun. Dengan mengatur waktu tidur
dan menggunakan termometer kita bisa melatih diri kita untuk tidur bila perlu.
Tidur yang teratur dapat mengefektifkan waktu kita terutama untuk beribadah di
malam hari serta untuk mengerjakan hal lainnya. Di dalam Al-Quran disebutkan
ada segolongan manusia yang masuk surga karena ibadah malamnya dengan
mengurangi waktu tidur malamnya.
Firman Allah dalam Al-Quran yang
bermaksud :
“sesungguhnya orang-orang yang
bertaqwa ada di dalam surga dan dekat dengan air yang mengalir. Sambil
mengambil apa yang diberi oleh tuhan mereka. Sesungguhnya mereka sebelum ini di
dunia adalah orang-orang yang berbuat baik. Mereka sedikit sekali tidur di
waktu malam. Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun kepada Allah.” (Surah
Az-Zariat ayat 15-18)
Rasulullah SAW telah memberikan
contoh yang baik bagaimana tidur yang benar lengkap dengan doa-doanya. Sebagai
ringakasan mungkin kita bisa latihan untuk tidur malam seperti :
1. Makan
malam sedikit saja cukup sekedar supaya tidak lapar. Jika kita makan malam yang
banyak maka akan menyebabkan
kita cepat mengantuk dan susah bangun dari tidur
2. Tunaikan
Sholat Isya’ sebelum tidur.
3. Bersihkan
tempat tidur seperti seprei, bantal,kasur dan lain-lain dari kotoran.
4. Amalkan
doa-doa sebelum dan sesudah tidur seperti yang diajarkan Rasulullah SAW.
5. Kurangi
waktu tidur dari delapan jam sehari menjadi tujuh jam sehari untuk bulan
pertama latihan; pada bulan kedua kurangi waktu tidur malam menjadi enam jam
sehari, seterusnya pada bulan ketiga menjadi lima jam sehingga kita bisa tidur
untuk waktu tiga jam saja.
Cara bangun tidur juga ada hal perlu
diikuti untuk menjaga kesehatan dan menghindarkan diri dari pelbagai penyakit.
Umpamanya kita yang suka bangun tidur terus langsung melompat dari tidurnya
maka beresiko terkena penyakit jantung dan bisa menyebabkan meninggal. Demikian
menurut pendapat seorang doktor dari china – dr Huang Guoxiong dari
Badan Pengobatan Lioning.
Pendapat Ahli Sastra Barat
Ada juga ahli sastra barat yang
menceritakan mengenai pentingnya mengurangi tidur untuk mencapai kinerja yang
baik. Bila ditanya apakah rahasia kesuksesan mereka? Mereka menjawab: ” the
woods are lovely, dark and deep but i have promises to keep and miles to go
before i sleep.” maksudnya ” taman itu indah, gelap dan tebal
tetapi saya mempunyai aturan yang harus dilaksanakan terlebih dahulu sebelum
saya tidur.”
“the heights by great men reached
and kept were not attained by sudden fight. But while their companions sleep
were toiling upwards in the night.” – Longfellow maksudnya ” pencapaian
kerja yang tinggi oleh orang-orang ternama/sukses tidak didapati serta merta
tetapi mereka bekerja keras sehingga larut malam pada waktu teman-temannya/yang
lain sedang nyenyak tidur.” ini jelas menunjukkan mereka meminimalkan
waktu tidur untuk mencapai kesuksesan dalam hidup mereka.
Rahasia
Sholat Tahajud
Sekarang kita kembali kepada perbincangan tentang Sholat Tahajud. Apakah
kebaikan dan kelebihan yang kita peroleh dari mengerjakan sholat tahajud sementara
yang lain sedang nyenyak tidur!?
Dari sisi logis, mungkin kita tidak mengerti bahwa perintah Allah itu
mendatangkan kebaikan. Sesungguhnya Sholat Tahajud meneguhkan iman kita, jiwa
kita, mental kita untuk menghadapi masalah hidup duniawi dan lain-lain.
Kemudian dari sisi sains pengobatan, kita akan menyedot oksigen di atmosfer
bumi sekitar jam tiga pagi hingga terbit matahari dan menggerakkan otot-otot di
dalam badan kita yang akan menyegarkan badan dan melancarkan aliran darah
ditubuh kita.
Kedua hal tersebut, yaitu oksigen dan gerakan otot sangat penting bagi
kesehatan tubuh manusia. Oksigen akan hilang dari atmosfer bumi selepas
matahari terbit dan tidak datang lagi sampai besok pagi. Hanya manusia yang
bangun pada waktu ini yang dapat menikmati oksigen tersebut.
Coba kita kaji pergerakan otot-otot kita ketika sholat. Secara kasar, pertama
kita berdiri tegak (qiyam) kemudian mengangkat kedua tangan bertakbir dan
meletakkan tangan di atas dada – kita telah membesarkan rongga dada kita
sehingga paru-paru akan terasa lapang serta menggerakkan otot di kedua belah
tangan.
Ketika ruku’ dengan badan membungkuk ke depan dan kedua tangan di atas kepala
lutut dan punggung mendatar (parallel to the ground) sekaligus menggerakkan
ruas-ruas tulang punggung, tulang leher, tulang pinggang dan tulang tungkai.
Ketika sujud, seluruh berat badan tertumpu sepenuhnya di atas otot-otot kedua
tangan, kaki. Dada, perut, punggung, leher dan otot-otot kaki. Lihat saja pada
waktu sujud ini berapa banyak otot dan persendian yang kita gerakkan.
Setelah itu kita bangkit dari sujud. Kita duduk, kemudian kita sujud lagi dan
sesudah itu kita berdiri kembali. Dalam gerakan badan kali ini secara automatik
kita telah menggerakkan sejumlah besar otot-otot di dada , bahu, lengan, perut,
punggung, paha, kaki bagian bawah dan otot-otot lainnya. Selain itu kita juga
melakukan dua jenis duduk – pertama duduk antara dua sujud dan kedua duduk
tahiyat. Kedua jenis duduk ini menggerakkan tumit , pangkal paha, selangkangan,
jari-jari kaki dan lain-lain.
Ketika kita memberi salam, kita menggerakkan otot-otot leher tengkuk dan
lain-lain.
Kalau kita lihat dari dua hal di atas yaitu menghirup oksigen yang istimewa dan
gerakan otot-otot yang semuanya itu sudah tentu akan menyehatkan tubuh kita. Sholat
Tahajud bisa juga menjauhkan penyakit pinggang yang selalu menyerang orang yang
banyak tidur dan bangun lewat dari tidur malam.
“dan pada sebagian malam hari bersembahyang Tahajudlah kamu sebagai suatu
ibadah tambahan bagimu: Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkatmu ke tempat yang
terpuji.” (QS Al-Isra’; 79)
"sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa ada di dalam surga dan dekat
dengan air yang mengalir. Sambil mengambil apa yang diberi oleh tuhan mereka.
Sesungguhnya mereka sebelum ini di dunia adalah orang-orang yang berbuat baik.
Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. Dan di akhir-akhir malam mereka
memohon ampun kepada Allah.” (QS Az-Zariat; 15-18)
“Dan pada sebagian malam bertahajudlah sebagai tambahan ibadah bagimu.
Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ketempat yang terpuji “. (QS Al Isra’;
79).
“Orang yang sabar, orang yang benar, orang yang taat, orang yang menginfakkan
hartanya dan orang yang memohon ampunan pada waktu sebelum fajar”. (QS Ali
‘Imran; 17).
Mengapa Allah menyuruh kita bangun di tengah malam untuk melaksanakan Shalat
Tahajud? Apa rahasia di balik perintah Allah tersebut? Apakah betul orang-orang
yang bertahajud di tengah malam akan diangkat Allah ke tempat yang terpuji?
Rasulullah SAW bersabda:
“Hendaklah kalian bangun malam. Sebab hal itu merupakan kebiasaan orang-orang
shaleh sebelum kalian. Wahana pendekatan diri kepada Allah SWT, penghapus dosa
dan pengusir penyakit dari dalam tubuh”. (HR at-Tirmidzi).
Beberapa Data Ilmiah Tahajud:
1. Dr. Abdul Hamid Diyab dan Dr. Ah Qurquz mengatakan,Shalat malam dapat
meningkatkan daya tahan (imunitas) tubuh terhadap berbagai penyakit yang
menyerang jantung, otak dan organ-organ tubuh yang lain. Karena orang yang
bangun tidur malam hari, berarti menghentikan kebiasaan tidur dan ketenangan
terlalu lama yang merupakan salah satu faktor pencetus terjadinya penyumbatan
pembuluh darah. Aktifitas Shalat malam, untuk menghadap Allah Sang Pencipta,
akan menenangkan hati dari segala kegundahan dan kegelisahan hidup yang
dialami.
2. Bangun malam dapat menjadikan tubuh bugar dan bersemangat, serta
terhindar dari penyakit punggung pada usia tua. Dalam salah satu
penelitian medis terbukti bahwa orang-orang yang terbiasa Shalat malam relatif
lebih aman dari serangan penyakit pada tulang punggung dari pada orang-orang
yang tidak shalat malam.
3. Shalat Tahajud memiliki kandungan aspek meditasi dan relaksasi yang
cukup besar, dan memiliki pengaruh terhadap kejiwaan yang dapat digunakan
sebagai strategi penanggulangan adaptif pereda stres. Sebagaimana juga
dijelaskan Dr.M.Soleh bahwa stres punya pengaruh yang besar terhadap ketahanan
tubuh seseorang. Dan stres, baik fisik maupun psikis menyebabkan terjadinya
pengeluaran cairan tubuh (hormon) cukup banyak dan penguapan dari tubuh yang
lebih cepat.
4. Dalam bidang bio-teknologi, Shalat Tahajud dapat dimanfaatkan
untuk meningkatkan respon ketahanan tubuh dan menghilangkan rasa nyeri pasien
yang terkena penyakit kanker. Dalam bidang ini pula Shalat Tahajud dapat
meningkatkan respons emosional positif yang efektif dalam menegakkan anastesis
pra bedah.
5. Shalat Tahajud yang dikerjakan dengan penuh kesungguhan, khusuk, tepat,
ikhlas dan kontinyu diyakini dapat menumbuhkan persepsi dan motivasi
positif. Dan respons emosi positif (positive thinking) dapat menghindarkan
reaksi stres.
Mengapa harus tengah malam?
Kata Tahajud terambil dari kata hujud yang berarti tidur. Kata Tahajud dipahami
al-Biqai dalam arti tinggalkan tidur untuk melakukan Shalat. Shalat ini juga
dinamakan Shalat lail/Shalat malam, karena dilaksanakan di waktu malam yang
sama dengan waktu tidur. Apa rahasia bangun di tengah malam untuk Shalat
Tahajud?
Hal ini telah dijawab Allah pada QS Al-Muzzammil; 6-7, yang artinya kira-kira:
“Sesungguhnya bangun diwaktu malam, dia lebih berat dan bacaan di waktu itu
lebih berkesan. Sesungguhnya bagimu di siang hari kesibukan yang panjang”.
Dari ayat tersebut ada dua hal yang begitu mengesankan kita. Pertama, sengaja untuk
bangun malam. Kedua, bacaan di malam hari memiliki efek dan dampak yang lebih
mengesankan. Sengaja bangun malam hanya bisa dilakukan oleh orang yang memiliki
niat kuat. Niat yang kuat pasti didorong oleh motivasi yang kuat, sehingga
pekerjaan tersebut akan dilakukan dengan ikhlas dan bersungguh-sungguh.
Apalagi Shalat Tahajud adalah Shalat sunnah, Insya Allah orang yang
melaksanakan shalat sunnah adalah orang yang memang punya niat yang ikhlas dan
motivasi yang kuat. Lain halnya dengan Shalat wajib, tidak jarang kita
melaksanakan Shalat wajib hanya sekedar “gugur kewajiban”. Shalat Tahajud
dilakukan harus setelah tidur, meskipun sejenak.
Apa manfaatnya?. Rasulullah SAW sangat memperhatikan hak-hak yang harus didapat
tubuh kita. Bahkan ditegaskan bahwa kita wajib memenuhi hak-hak yang harus
diperoleh tubuh kita dan di antaranya adalah hak untuk tidur.
Sabda Rasulullah: “Puasa dan berbukalah, Shalat dan tidurlah karena
sesungguhnya tubuhmu punya hak yang harus kau penuhi dan sesungguhnya matamu
punya hak yang harus kau penuhi dan istrimu (pasanganmu) punya hak yang harus
kau penuhi”. (HR. Al-Bukhari).
Tidur adalah keadaan istirahat alami pada berbagai makhluk hidup, termasuk
manusia. Pada manusia, tidur adalah penting untuk kesehatan. Tanda-tanda kehidupan
seperti kesadaran, denyut jantung dan frekuensi pernafasan mengalami perubahan,
yaitu mengalami penurunan atau perlambatan. Dalam tidur normal biasanya fungsi
saraf motorik dan saraf sensorik untuk kegiatan yang memerlukan koordinasi
dengan sistem saraf pusat akan diblokade/dihambat, sehingga pada saat tidur
cenderung untuk tidak bergerak dan daya tanggap berkurang.
Saat bangun tidur pasti pikiran kita lebih terang. Bayangkan dalam 1 hari,
jantung kita berdetak 100.000 kali, darah kita mengalir melalui 17 juta mil
arteri, urat darah halus/kapiler dan juga pembuluh vena. Tanpa kita sadari
rata-rata sehari kita berbicara 4.000 kata, bernafas sebanyak 20.000 kali,
menggerakkan otot-otot besar sebanyak 750 kali dan mengoperasikan 14 miliar sel
otak. Dan tidur adalah istirahat yang sangat baik menurut ilmu kesehatan,
karena terjadi proses pemulihan sel tubuh, penambahan kekuatan dan otak kita
kembali berfungsi dengan sangat baik. Sangatlah tepat jika Allah berkehendak
agar Shalat Tahajud dikerjakan setelah tidur. Dengan pikiran yang segar akan
membantu kita lebih khusyu’ memaknai ayat-ayat Allah yang kita baca.
Berkomunikasi di malam hari kira-kira pukul 01:00 - 04:00 (sepertiga malam
terakhir), secara umum akan lebih baik.
Ini dapat kita buktikan ketika melakukan komunikasi lewat ponsel di waktu
tengah malam atau berselancar mengarungi dunia maya lewat internet, kekuatan
sinyal yang dipancarkan akan lebih kuat, jelas dan cepat. Komunikasi kita
dengan Allah saat Tahajud, kira-kira dapatlah dianalogikan demikian. Disaat
manusia terlelap tidur diselimuti mimpi, kita mampu berkomunikasi dengan Sang
Khalik dalam keadaan pikiran tenang dan fisik yang segar, tentulah “komunikasi”
akan terjadi dengan “sinyal” yang kuat dan jernih. Dan komunikasi yang kita
lakukan semuanya berbasis pada pancaran energi.
Meditasi dan Tahajud
Meditasi berarti keheningan, diam dan kesendirian. Keheningan muncul apabila
pikiran sadar kita telah berhenti sepenuhnya. John Kehoe, penulis buku terlaris
“Mind Power” pernah melakukan tapa brata dengan menyingkirkan diri dari
hiruk-pikuk dunia, kemudian menyepi di dalam hutan untuk melakukan meditasi.
Hal ini dia lakukan untuk menembus batas kesadaran tertinggi atau lapisan
terdalam pikiran bawah sadarnya melalui kesunyian dan pencarian diri.
Tahajud dan Hormon Stres
Prof. Dr. Muhammad Sholeh, dari
Surabaya, telah membuktikan satu dari sekian banyak ilmu yang terkandung di
dalam Al-Quran secara ilmiah menurut Ilmu Kedokteran melalui penelitian
disertasi dalam bidang Ilmu Kedokteran pada program pascasarjana Universitas
Surabaya, dengan judul “Pengaruh Shalat Tahajud Terhadap Peningkatan
Perubahan Respon Ketahanan Tubuh Imunologik: Suatu Pendekatan
Psikoneuroimunologi”.
Beliau menyimpulkan, jika melakukan Shalat Tahajud secara rutin, benar gerakannya,
ikhlas dan khusuk niscaya (dengan seijin Allah SWT) akan terbebas dari penyakit
infeksi dan kanker. Penelitian ini melibatkan 41 responden siswa SMU Luqman
Hakim Pondok Pesantren Hidayatullah, Surabaya. Dari 41 siswa, hanya 23 yang
sanggup menjalankan shalat Tahajud selama 1 bulan penuh. Setelah diuji lagi,
tinggal 19 siswa yang bertahan shalat Tahajud selama 2 bulan. Shalat Tahajud
dimulai pukul 02.00 - 03.00 sebanyak 11 rakaat, dengan dua rakaat sebanyak 4
kali dan ditutup shalat witir sebanyak 3 rakaat. Dan selanjutnya, hormone
kortisol (hormon stres) dari 19 siswa tersebut diperiksa di 3 laboratorium di
Surabaya (Pramitha, Prodia dan Klinika).
Kadar kortisol siswa yang shalat Tahajud dengan rutin berbeda dengan siswa yang
tidak melaksanakan Shalat Tahajud. Mereka yang Shalat Tahajud memiliki kadar
hormon kortisol yang rendah. Hal ini menandakan mereka memiliki ketahanan tubuh
yang kuat dan kemampuan individu yang tangguh sehingga mampu menanggulangi
masalah-masalah sulit dengan lebih stabil. Hormon kortisol adalah salah satu
hormon stres. Kadar hormon ini semakin meninggi ketika kita dalam keadaan
stres. Dengan kadar hormon yang tinggi kita lebih mudah berbuat salah, sulit
berkonsentrasi dan daya ingat kurang baik.
Dengan Shalat Tahajud yang dilakukan
secara rutin, ikhlas dan khusuk akan mampu menciptakan karakter baru serta
tangguh bagi pelaksananya, sehingga akan memiliki persepsi dan motivasi yang
positif serta akan terhindar dari stres. Mungkinkah itu maksud firman Allah
pada QS Al-Isra’; 79 di atas tentang diangkatnya para pelaksana Shalat Tahajud
ke tempat yang terpuji? Allahu’alam (Allah yang paling tahu).
Umumnya orang beranggapan bahwa tidur malam yang baik memerlukan waktu
sekitar enam hingga delapan jam sehari. Tetapi ketahuilah bahwasanya pendapat
ini ditentang oleh para saintis barat seperti dr Ray Meddis, seorang Profesor
di Department of Human Sciences, England University of Technology yang
mengatakan bahwa manusia sebenarnya hanya perlu tidur malam selama TIGA
JAM.
Waktu tidur bisa dibagi kedalam dua
bagian yaitu tidur ayam dan tidur lelap. Mimpi biasanya terjadi pada tidur
lelap (deep sleep). Manusia perlu berlatih untuk bisa tidur lelap karena tidur
ayam adalah masa berangan-angan yang sebenarnya hanya membuang waktu saja.
Tidur yang sebenarnya ialah ketika tidur lelap dengan mengacu pada kajian
saintis barat yaitu cukup selama TIGA JAM.
Kita merasakan bahwa tidur malam
kita selalu tidak cukup. Ini disebabkan karena kita tidak terlatih atau
mengikuti aturan yang benar ketika kita tidur. Apabila seseorang atlit (atlet
lari,misalnya) ketika hendak mengikuti lomba lari maka dia akan berlatih
mungkin sekitar setahun sebelum perlombaan itu dimulai. Dengan demikian dia
berharap bisa menjadi juara. Demikian juga dengan kita, harus melatih diri kita
tidur sesuai aturan yang baik
Menurut kajian ahli pengobatan
barat, sebelum kita pergi tidur, pertama-tama kita akan merasa mengantuk
(drowsiness) di mana suhu badan kita akan menurun. Dengan mengatur waktu tidur
dan menggunakan termometer kita bisa melatih diri kita untuk tidur bila perlu.
Tidur yang teratur dapat mengefektifkan waktu kita terutama untuk beribadah di
malam hari serta untuk mengerjakan hal lainnya. Di dalam Al-Quran disebutkan
ada segolongan manusia yang masuk surga karena ibadah malamnya dengan
mengurangi waktu tidur malamnya.
Firman Allah dalam Al-Quran yang
bermaksud :
“sesungguhnya orang-orang yang
bertaqwa ada di dalam surga dan dekat dengan air yang mengalir. Sambil
mengambil apa yang diberi oleh tuhan mereka. Sesungguhnya mereka sebelum ini di
dunia adalah orang-orang yang berbuat baik. Mereka sedikit sekali tidur di
waktu malam. Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun kepada Allah.” (Surah
Az-Zariat ayat 15-18)
Rasulullah SAW telah memberikan
contoh yang baik bagaimana tidur yang benar lengkap dengan doa-doanya. Sebagai
ringakasan mungkin kita bisa latihan untuk tidur malam seperti :
1. Makan
malam sedikit saja cukup sekedar supaya tidak lapar. Jika kita makan malam yang
banyak maka akan menyebabkan
kita cepat mengantuk dan susah bangun dari tidur
2. Tunaikan
Sholat Isya’ sebelum tidur.
3. Bersihkan
tempat tidur seperti seprei, bantal,kasur dan lain-lain dari kotoran.
4. Amalkan
doa-doa sebelum dan sesudah tidur seperti yang diajarkan Rasulullah SAW.
5. Kurangi
waktu tidur dari delapan jam sehari menjadi tujuh jam sehari untuk bulan
pertama latihan; pada bulan kedua kurangi waktu tidur malam menjadi enam jam
sehari, seterusnya pada bulan ketiga menjadi lima jam sehingga kita bisa tidur
untuk waktu tiga jam saja.
Cara bangun tidur juga ada hal perlu
diikuti untuk menjaga kesehatan dan menghindarkan diri dari pelbagai penyakit.
Umpamanya kita yang suka bangun tidur terus langsung melompat dari tidurnya
maka beresiko terkena penyakit jantung dan bisa menyebabkan meninggal. Demikian
menurut pendapat seorang doktor dari china – dr Huang Guoxiong dari
Badan Pengobatan Lioning.
Pendapat Ahli Sastra Barat
Ada juga ahli sastra barat yang
menceritakan mengenai pentingnya mengurangi tidur untuk mencapai kinerja yang
baik. Bila ditanya apakah rahasia kesuksesan mereka? Mereka menjawab: ” the
woods are lovely, dark and deep but i have promises to keep and miles to go
before i sleep.” maksudnya ” taman itu indah, gelap dan tebal
tetapi saya mempunyai aturan yang harus dilaksanakan terlebih dahulu sebelum
saya tidur.”
“the heights by great men reached
and kept were not attained by sudden fight. But while their companions sleep
were toiling upwards in the night.” – Longfellow maksudnya ” pencapaian
kerja yang tinggi oleh orang-orang ternama/sukses tidak didapati serta merta
tetapi mereka bekerja keras sehingga larut malam pada waktu teman-temannya/yang
lain sedang nyenyak tidur.” ini jelas menunjukkan mereka meminimalkan
waktu tidur untuk mencapai kesuksesan dalam hidup mereka.
Rahasia
Sholat Tahajud
Sekarang kita kembali kepada perbincangan tentang Sholat Tahajud. Apakah kebaikan dan kelebihan yang kita peroleh dari mengerjakan sholat tahajud sementara yang lain sedang nyenyak tidur!?
Dari sisi logis, mungkin kita tidak mengerti bahwa perintah Allah itu mendatangkan kebaikan. Sesungguhnya Sholat Tahajud meneguhkan iman kita, jiwa kita, mental kita untuk menghadapi masalah hidup duniawi dan lain-lain.
Kemudian dari sisi sains pengobatan, kita akan menyedot oksigen di atmosfer bumi sekitar jam tiga pagi hingga terbit matahari dan menggerakkan otot-otot di dalam badan kita yang akan menyegarkan badan dan melancarkan aliran darah ditubuh kita.
Kedua hal tersebut, yaitu oksigen dan gerakan otot sangat penting bagi kesehatan tubuh manusia. Oksigen akan hilang dari atmosfer bumi selepas matahari terbit dan tidak datang lagi sampai besok pagi. Hanya manusia yang bangun pada waktu ini yang dapat menikmati oksigen tersebut.
Coba kita kaji pergerakan otot-otot kita ketika sholat. Secara kasar, pertama kita berdiri tegak (qiyam) kemudian mengangkat kedua tangan bertakbir dan meletakkan tangan di atas dada – kita telah membesarkan rongga dada kita sehingga paru-paru akan terasa lapang serta menggerakkan otot di kedua belah tangan.
Ketika ruku’ dengan badan membungkuk ke depan dan kedua tangan di atas kepala lutut dan punggung mendatar (parallel to the ground) sekaligus menggerakkan ruas-ruas tulang punggung, tulang leher, tulang pinggang dan tulang tungkai.
Ketika sujud, seluruh berat badan tertumpu sepenuhnya di atas otot-otot kedua tangan, kaki. Dada, perut, punggung, leher dan otot-otot kaki. Lihat saja pada waktu sujud ini berapa banyak otot dan persendian yang kita gerakkan.
Setelah itu kita bangkit dari sujud. Kita duduk, kemudian kita sujud lagi dan sesudah itu kita berdiri kembali. Dalam gerakan badan kali ini secara automatik kita telah menggerakkan sejumlah besar otot-otot di dada , bahu, lengan, perut, punggung, paha, kaki bagian bawah dan otot-otot lainnya. Selain itu kita juga melakukan dua jenis duduk – pertama duduk antara dua sujud dan kedua duduk tahiyat. Kedua jenis duduk ini menggerakkan tumit , pangkal paha, selangkangan, jari-jari kaki dan lain-lain.
Ketika kita memberi salam, kita menggerakkan otot-otot leher tengkuk dan lain-lain.
Kalau kita lihat dari dua hal di atas yaitu menghirup oksigen yang istimewa dan gerakan otot-otot yang semuanya itu sudah tentu akan menyehatkan tubuh kita. Sholat Tahajud bisa juga menjauhkan penyakit pinggang yang selalu menyerang orang yang banyak tidur dan bangun lewat dari tidur malam.
“dan pada sebagian malam hari bersembahyang Tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu: Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.” (QS Al-Isra’; 79)
"sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa ada di dalam surga dan dekat dengan air yang mengalir. Sambil mengambil apa yang diberi oleh tuhan mereka. Sesungguhnya mereka sebelum ini di dunia adalah orang-orang yang berbuat baik. Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun kepada Allah.” (QS Az-Zariat; 15-18)
“Dan pada sebagian malam bertahajudlah sebagai tambahan ibadah bagimu. Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ketempat yang terpuji “. (QS Al Isra’; 79).
“Orang yang sabar, orang yang benar, orang yang taat, orang yang menginfakkan hartanya dan orang yang memohon ampunan pada waktu sebelum fajar”. (QS Ali ‘Imran; 17).
Mengapa Allah menyuruh kita bangun di tengah malam untuk melaksanakan Shalat Tahajud? Apa rahasia di balik perintah Allah tersebut? Apakah betul orang-orang yang bertahajud di tengah malam akan diangkat Allah ke tempat yang terpuji?
Rasulullah SAW bersabda:
“Hendaklah kalian bangun malam. Sebab hal itu merupakan kebiasaan orang-orang shaleh sebelum kalian. Wahana pendekatan diri kepada Allah SWT, penghapus dosa dan pengusir penyakit dari dalam tubuh”. (HR at-Tirmidzi).
Beberapa Data Ilmiah Tahajud:
1. Dr. Abdul Hamid Diyab dan Dr. Ah Qurquz mengatakan,Shalat malam dapat meningkatkan daya tahan (imunitas) tubuh terhadap berbagai penyakit yang menyerang jantung, otak dan organ-organ tubuh yang lain. Karena orang yang bangun tidur malam hari, berarti menghentikan kebiasaan tidur dan ketenangan terlalu lama yang merupakan salah satu faktor pencetus terjadinya penyumbatan pembuluh darah. Aktifitas Shalat malam, untuk menghadap Allah Sang Pencipta, akan menenangkan hati dari segala kegundahan dan kegelisahan hidup yang dialami.
2. Bangun malam dapat menjadikan tubuh bugar dan bersemangat, serta terhindar dari penyakit punggung pada usia tua. Dalam salah satu penelitian medis terbukti bahwa orang-orang yang terbiasa Shalat malam relatif lebih aman dari serangan penyakit pada tulang punggung dari pada orang-orang yang tidak shalat malam.
3. Shalat Tahajud memiliki kandungan aspek meditasi dan relaksasi yang cukup besar, dan memiliki pengaruh terhadap kejiwaan yang dapat digunakan sebagai strategi penanggulangan adaptif pereda stres. Sebagaimana juga dijelaskan Dr.M.Soleh bahwa stres punya pengaruh yang besar terhadap ketahanan tubuh seseorang. Dan stres, baik fisik maupun psikis menyebabkan terjadinya pengeluaran cairan tubuh (hormon) cukup banyak dan penguapan dari tubuh yang lebih cepat.
4. Dalam bidang bio-teknologi, Shalat Tahajud dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan respon ketahanan tubuh dan menghilangkan rasa nyeri pasien yang terkena penyakit kanker. Dalam bidang ini pula Shalat Tahajud dapat meningkatkan respons emosional positif yang efektif dalam menegakkan anastesis pra bedah.
5. Shalat Tahajud yang dikerjakan dengan penuh kesungguhan, khusuk, tepat, ikhlas dan kontinyu diyakini dapat menumbuhkan persepsi dan motivasi positif. Dan respons emosi positif (positive thinking) dapat menghindarkan reaksi stres.
Mengapa harus tengah malam?
Kata Tahajud terambil dari kata hujud yang berarti tidur. Kata Tahajud dipahami al-Biqai dalam arti tinggalkan tidur untuk melakukan Shalat. Shalat ini juga dinamakan Shalat lail/Shalat malam, karena dilaksanakan di waktu malam yang sama dengan waktu tidur. Apa rahasia bangun di tengah malam untuk Shalat Tahajud?
Hal ini telah dijawab Allah pada QS Al-Muzzammil; 6-7, yang artinya kira-kira:
“Sesungguhnya bangun diwaktu malam, dia lebih berat dan bacaan di waktu itu lebih berkesan. Sesungguhnya bagimu di siang hari kesibukan yang panjang”.
Dari ayat tersebut ada dua hal yang begitu mengesankan kita. Pertama, sengaja untuk bangun malam. Kedua, bacaan di malam hari memiliki efek dan dampak yang lebih mengesankan. Sengaja bangun malam hanya bisa dilakukan oleh orang yang memiliki niat kuat. Niat yang kuat pasti didorong oleh motivasi yang kuat, sehingga pekerjaan tersebut akan dilakukan dengan ikhlas dan bersungguh-sungguh.
Apalagi Shalat Tahajud adalah Shalat sunnah, Insya Allah orang yang melaksanakan shalat sunnah adalah orang yang memang punya niat yang ikhlas dan motivasi yang kuat. Lain halnya dengan Shalat wajib, tidak jarang kita melaksanakan Shalat wajib hanya sekedar “gugur kewajiban”. Shalat Tahajud dilakukan harus setelah tidur, meskipun sejenak.
Apa manfaatnya?. Rasulullah SAW sangat memperhatikan hak-hak yang harus didapat tubuh kita. Bahkan ditegaskan bahwa kita wajib memenuhi hak-hak yang harus diperoleh tubuh kita dan di antaranya adalah hak untuk tidur.
Sabda Rasulullah: “Puasa dan berbukalah, Shalat dan tidurlah karena sesungguhnya tubuhmu punya hak yang harus kau penuhi dan sesungguhnya matamu punya hak yang harus kau penuhi dan istrimu (pasanganmu) punya hak yang harus kau penuhi”. (HR. Al-Bukhari).
Tidur adalah keadaan istirahat alami pada berbagai makhluk hidup, termasuk manusia. Pada manusia, tidur adalah penting untuk kesehatan. Tanda-tanda kehidupan seperti kesadaran, denyut jantung dan frekuensi pernafasan mengalami perubahan, yaitu mengalami penurunan atau perlambatan. Dalam tidur normal biasanya fungsi saraf motorik dan saraf sensorik untuk kegiatan yang memerlukan koordinasi dengan sistem saraf pusat akan diblokade/dihambat, sehingga pada saat tidur cenderung untuk tidak bergerak dan daya tanggap berkurang.
Saat bangun tidur pasti pikiran kita lebih terang. Bayangkan dalam 1 hari, jantung kita berdetak 100.000 kali, darah kita mengalir melalui 17 juta mil arteri, urat darah halus/kapiler dan juga pembuluh vena. Tanpa kita sadari rata-rata sehari kita berbicara 4.000 kata, bernafas sebanyak 20.000 kali, menggerakkan otot-otot besar sebanyak 750 kali dan mengoperasikan 14 miliar sel otak. Dan tidur adalah istirahat yang sangat baik menurut ilmu kesehatan, karena terjadi proses pemulihan sel tubuh, penambahan kekuatan dan otak kita kembali berfungsi dengan sangat baik. Sangatlah tepat jika Allah berkehendak agar Shalat Tahajud dikerjakan setelah tidur. Dengan pikiran yang segar akan membantu kita lebih khusyu’ memaknai ayat-ayat Allah yang kita baca. Berkomunikasi di malam hari kira-kira pukul 01:00 - 04:00 (sepertiga malam terakhir), secara umum akan lebih baik.
Ini dapat kita buktikan ketika melakukan komunikasi lewat ponsel di waktu tengah malam atau berselancar mengarungi dunia maya lewat internet, kekuatan sinyal yang dipancarkan akan lebih kuat, jelas dan cepat. Komunikasi kita dengan Allah saat Tahajud, kira-kira dapatlah dianalogikan demikian. Disaat manusia terlelap tidur diselimuti mimpi, kita mampu berkomunikasi dengan Sang Khalik dalam keadaan pikiran tenang dan fisik yang segar, tentulah “komunikasi” akan terjadi dengan “sinyal” yang kuat dan jernih. Dan komunikasi yang kita lakukan semuanya berbasis pada pancaran energi.
Meditasi dan Tahajud
Meditasi berarti keheningan, diam dan kesendirian. Keheningan muncul apabila pikiran sadar kita telah berhenti sepenuhnya. John Kehoe, penulis buku terlaris “Mind Power” pernah melakukan tapa brata dengan menyingkirkan diri dari hiruk-pikuk dunia, kemudian menyepi di dalam hutan untuk melakukan meditasi. Hal ini dia lakukan untuk menembus batas kesadaran tertinggi atau lapisan terdalam pikiran bawah sadarnya melalui kesunyian dan pencarian diri.
Tahajud dan Hormon Stres
Prof. Dr. Muhammad Sholeh, dari Surabaya, telah membuktikan satu dari sekian banyak ilmu yang terkandung di dalam Al-Quran secara ilmiah menurut Ilmu Kedokteran melalui penelitian disertasi dalam bidang Ilmu Kedokteran pada program pascasarjana Universitas Surabaya, dengan judul “Pengaruh Shalat Tahajud Terhadap Peningkatan Perubahan Respon Ketahanan Tubuh Imunologik: Suatu Pendekatan Psikoneuroimunologi”.
Beliau menyimpulkan, jika melakukan Shalat Tahajud secara rutin, benar gerakannya, ikhlas dan khusuk niscaya (dengan seijin Allah SWT) akan terbebas dari penyakit infeksi dan kanker. Penelitian ini melibatkan 41 responden siswa SMU Luqman Hakim Pondok Pesantren Hidayatullah, Surabaya. Dari 41 siswa, hanya 23 yang sanggup menjalankan shalat Tahajud selama 1 bulan penuh. Setelah diuji lagi, tinggal 19 siswa yang bertahan shalat Tahajud selama 2 bulan. Shalat Tahajud dimulai pukul 02.00 - 03.00 sebanyak 11 rakaat, dengan dua rakaat sebanyak 4 kali dan ditutup shalat witir sebanyak 3 rakaat. Dan selanjutnya, hormone kortisol (hormon stres) dari 19 siswa tersebut diperiksa di 3 laboratorium di Surabaya (Pramitha, Prodia dan Klinika).
Kadar kortisol siswa yang shalat Tahajud dengan rutin berbeda dengan siswa yang tidak melaksanakan Shalat Tahajud. Mereka yang Shalat Tahajud memiliki kadar hormon kortisol yang rendah. Hal ini menandakan mereka memiliki ketahanan tubuh yang kuat dan kemampuan individu yang tangguh sehingga mampu menanggulangi masalah-masalah sulit dengan lebih stabil. Hormon kortisol adalah salah satu hormon stres. Kadar hormon ini semakin meninggi ketika kita dalam keadaan stres. Dengan kadar hormon yang tinggi kita lebih mudah berbuat salah, sulit berkonsentrasi dan daya ingat kurang baik.
Sekarang kita kembali kepada perbincangan tentang Sholat Tahajud. Apakah kebaikan dan kelebihan yang kita peroleh dari mengerjakan sholat tahajud sementara yang lain sedang nyenyak tidur!?
Dari sisi logis, mungkin kita tidak mengerti bahwa perintah Allah itu mendatangkan kebaikan. Sesungguhnya Sholat Tahajud meneguhkan iman kita, jiwa kita, mental kita untuk menghadapi masalah hidup duniawi dan lain-lain.
Kemudian dari sisi sains pengobatan, kita akan menyedot oksigen di atmosfer bumi sekitar jam tiga pagi hingga terbit matahari dan menggerakkan otot-otot di dalam badan kita yang akan menyegarkan badan dan melancarkan aliran darah ditubuh kita.
Kedua hal tersebut, yaitu oksigen dan gerakan otot sangat penting bagi kesehatan tubuh manusia. Oksigen akan hilang dari atmosfer bumi selepas matahari terbit dan tidak datang lagi sampai besok pagi. Hanya manusia yang bangun pada waktu ini yang dapat menikmati oksigen tersebut.
Coba kita kaji pergerakan otot-otot kita ketika sholat. Secara kasar, pertama kita berdiri tegak (qiyam) kemudian mengangkat kedua tangan bertakbir dan meletakkan tangan di atas dada – kita telah membesarkan rongga dada kita sehingga paru-paru akan terasa lapang serta menggerakkan otot di kedua belah tangan.
Ketika ruku’ dengan badan membungkuk ke depan dan kedua tangan di atas kepala lutut dan punggung mendatar (parallel to the ground) sekaligus menggerakkan ruas-ruas tulang punggung, tulang leher, tulang pinggang dan tulang tungkai.
Ketika sujud, seluruh berat badan tertumpu sepenuhnya di atas otot-otot kedua tangan, kaki. Dada, perut, punggung, leher dan otot-otot kaki. Lihat saja pada waktu sujud ini berapa banyak otot dan persendian yang kita gerakkan.
Setelah itu kita bangkit dari sujud. Kita duduk, kemudian kita sujud lagi dan sesudah itu kita berdiri kembali. Dalam gerakan badan kali ini secara automatik kita telah menggerakkan sejumlah besar otot-otot di dada , bahu, lengan, perut, punggung, paha, kaki bagian bawah dan otot-otot lainnya. Selain itu kita juga melakukan dua jenis duduk – pertama duduk antara dua sujud dan kedua duduk tahiyat. Kedua jenis duduk ini menggerakkan tumit , pangkal paha, selangkangan, jari-jari kaki dan lain-lain.
Ketika kita memberi salam, kita menggerakkan otot-otot leher tengkuk dan lain-lain.
Kalau kita lihat dari dua hal di atas yaitu menghirup oksigen yang istimewa dan gerakan otot-otot yang semuanya itu sudah tentu akan menyehatkan tubuh kita. Sholat Tahajud bisa juga menjauhkan penyakit pinggang yang selalu menyerang orang yang banyak tidur dan bangun lewat dari tidur malam.
“dan pada sebagian malam hari bersembahyang Tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu: Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.” (QS Al-Isra’; 79)
"sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa ada di dalam surga dan dekat dengan air yang mengalir. Sambil mengambil apa yang diberi oleh tuhan mereka. Sesungguhnya mereka sebelum ini di dunia adalah orang-orang yang berbuat baik. Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun kepada Allah.” (QS Az-Zariat; 15-18)
“Dan pada sebagian malam bertahajudlah sebagai tambahan ibadah bagimu. Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ketempat yang terpuji “. (QS Al Isra’; 79).
“Orang yang sabar, orang yang benar, orang yang taat, orang yang menginfakkan hartanya dan orang yang memohon ampunan pada waktu sebelum fajar”. (QS Ali ‘Imran; 17).
Mengapa Allah menyuruh kita bangun di tengah malam untuk melaksanakan Shalat Tahajud? Apa rahasia di balik perintah Allah tersebut? Apakah betul orang-orang yang bertahajud di tengah malam akan diangkat Allah ke tempat yang terpuji?
Rasulullah SAW bersabda:
“Hendaklah kalian bangun malam. Sebab hal itu merupakan kebiasaan orang-orang shaleh sebelum kalian. Wahana pendekatan diri kepada Allah SWT, penghapus dosa dan pengusir penyakit dari dalam tubuh”. (HR at-Tirmidzi).
Beberapa Data Ilmiah Tahajud:
1. Dr. Abdul Hamid Diyab dan Dr. Ah Qurquz mengatakan,Shalat malam dapat meningkatkan daya tahan (imunitas) tubuh terhadap berbagai penyakit yang menyerang jantung, otak dan organ-organ tubuh yang lain. Karena orang yang bangun tidur malam hari, berarti menghentikan kebiasaan tidur dan ketenangan terlalu lama yang merupakan salah satu faktor pencetus terjadinya penyumbatan pembuluh darah. Aktifitas Shalat malam, untuk menghadap Allah Sang Pencipta, akan menenangkan hati dari segala kegundahan dan kegelisahan hidup yang dialami.
2. Bangun malam dapat menjadikan tubuh bugar dan bersemangat, serta terhindar dari penyakit punggung pada usia tua. Dalam salah satu penelitian medis terbukti bahwa orang-orang yang terbiasa Shalat malam relatif lebih aman dari serangan penyakit pada tulang punggung dari pada orang-orang yang tidak shalat malam.
3. Shalat Tahajud memiliki kandungan aspek meditasi dan relaksasi yang cukup besar, dan memiliki pengaruh terhadap kejiwaan yang dapat digunakan sebagai strategi penanggulangan adaptif pereda stres. Sebagaimana juga dijelaskan Dr.M.Soleh bahwa stres punya pengaruh yang besar terhadap ketahanan tubuh seseorang. Dan stres, baik fisik maupun psikis menyebabkan terjadinya pengeluaran cairan tubuh (hormon) cukup banyak dan penguapan dari tubuh yang lebih cepat.
4. Dalam bidang bio-teknologi, Shalat Tahajud dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan respon ketahanan tubuh dan menghilangkan rasa nyeri pasien yang terkena penyakit kanker. Dalam bidang ini pula Shalat Tahajud dapat meningkatkan respons emosional positif yang efektif dalam menegakkan anastesis pra bedah.
5. Shalat Tahajud yang dikerjakan dengan penuh kesungguhan, khusuk, tepat, ikhlas dan kontinyu diyakini dapat menumbuhkan persepsi dan motivasi positif. Dan respons emosi positif (positive thinking) dapat menghindarkan reaksi stres.
Mengapa harus tengah malam?
Kata Tahajud terambil dari kata hujud yang berarti tidur. Kata Tahajud dipahami al-Biqai dalam arti tinggalkan tidur untuk melakukan Shalat. Shalat ini juga dinamakan Shalat lail/Shalat malam, karena dilaksanakan di waktu malam yang sama dengan waktu tidur. Apa rahasia bangun di tengah malam untuk Shalat Tahajud?
Hal ini telah dijawab Allah pada QS Al-Muzzammil; 6-7, yang artinya kira-kira:
“Sesungguhnya bangun diwaktu malam, dia lebih berat dan bacaan di waktu itu lebih berkesan. Sesungguhnya bagimu di siang hari kesibukan yang panjang”.
Dari ayat tersebut ada dua hal yang begitu mengesankan kita. Pertama, sengaja untuk bangun malam. Kedua, bacaan di malam hari memiliki efek dan dampak yang lebih mengesankan. Sengaja bangun malam hanya bisa dilakukan oleh orang yang memiliki niat kuat. Niat yang kuat pasti didorong oleh motivasi yang kuat, sehingga pekerjaan tersebut akan dilakukan dengan ikhlas dan bersungguh-sungguh.
Apalagi Shalat Tahajud adalah Shalat sunnah, Insya Allah orang yang melaksanakan shalat sunnah adalah orang yang memang punya niat yang ikhlas dan motivasi yang kuat. Lain halnya dengan Shalat wajib, tidak jarang kita melaksanakan Shalat wajib hanya sekedar “gugur kewajiban”. Shalat Tahajud dilakukan harus setelah tidur, meskipun sejenak.
Apa manfaatnya?. Rasulullah SAW sangat memperhatikan hak-hak yang harus didapat tubuh kita. Bahkan ditegaskan bahwa kita wajib memenuhi hak-hak yang harus diperoleh tubuh kita dan di antaranya adalah hak untuk tidur.
Sabda Rasulullah: “Puasa dan berbukalah, Shalat dan tidurlah karena sesungguhnya tubuhmu punya hak yang harus kau penuhi dan sesungguhnya matamu punya hak yang harus kau penuhi dan istrimu (pasanganmu) punya hak yang harus kau penuhi”. (HR. Al-Bukhari).
Tidur adalah keadaan istirahat alami pada berbagai makhluk hidup, termasuk manusia. Pada manusia, tidur adalah penting untuk kesehatan. Tanda-tanda kehidupan seperti kesadaran, denyut jantung dan frekuensi pernafasan mengalami perubahan, yaitu mengalami penurunan atau perlambatan. Dalam tidur normal biasanya fungsi saraf motorik dan saraf sensorik untuk kegiatan yang memerlukan koordinasi dengan sistem saraf pusat akan diblokade/dihambat, sehingga pada saat tidur cenderung untuk tidak bergerak dan daya tanggap berkurang.
Saat bangun tidur pasti pikiran kita lebih terang. Bayangkan dalam 1 hari, jantung kita berdetak 100.000 kali, darah kita mengalir melalui 17 juta mil arteri, urat darah halus/kapiler dan juga pembuluh vena. Tanpa kita sadari rata-rata sehari kita berbicara 4.000 kata, bernafas sebanyak 20.000 kali, menggerakkan otot-otot besar sebanyak 750 kali dan mengoperasikan 14 miliar sel otak. Dan tidur adalah istirahat yang sangat baik menurut ilmu kesehatan, karena terjadi proses pemulihan sel tubuh, penambahan kekuatan dan otak kita kembali berfungsi dengan sangat baik. Sangatlah tepat jika Allah berkehendak agar Shalat Tahajud dikerjakan setelah tidur. Dengan pikiran yang segar akan membantu kita lebih khusyu’ memaknai ayat-ayat Allah yang kita baca. Berkomunikasi di malam hari kira-kira pukul 01:00 - 04:00 (sepertiga malam terakhir), secara umum akan lebih baik.
Ini dapat kita buktikan ketika melakukan komunikasi lewat ponsel di waktu tengah malam atau berselancar mengarungi dunia maya lewat internet, kekuatan sinyal yang dipancarkan akan lebih kuat, jelas dan cepat. Komunikasi kita dengan Allah saat Tahajud, kira-kira dapatlah dianalogikan demikian. Disaat manusia terlelap tidur diselimuti mimpi, kita mampu berkomunikasi dengan Sang Khalik dalam keadaan pikiran tenang dan fisik yang segar, tentulah “komunikasi” akan terjadi dengan “sinyal” yang kuat dan jernih. Dan komunikasi yang kita lakukan semuanya berbasis pada pancaran energi.
Meditasi dan Tahajud
Meditasi berarti keheningan, diam dan kesendirian. Keheningan muncul apabila pikiran sadar kita telah berhenti sepenuhnya. John Kehoe, penulis buku terlaris “Mind Power” pernah melakukan tapa brata dengan menyingkirkan diri dari hiruk-pikuk dunia, kemudian menyepi di dalam hutan untuk melakukan meditasi. Hal ini dia lakukan untuk menembus batas kesadaran tertinggi atau lapisan terdalam pikiran bawah sadarnya melalui kesunyian dan pencarian diri.
Tahajud dan Hormon Stres
Prof. Dr. Muhammad Sholeh, dari Surabaya, telah membuktikan satu dari sekian banyak ilmu yang terkandung di dalam Al-Quran secara ilmiah menurut Ilmu Kedokteran melalui penelitian disertasi dalam bidang Ilmu Kedokteran pada program pascasarjana Universitas Surabaya, dengan judul “Pengaruh Shalat Tahajud Terhadap Peningkatan Perubahan Respon Ketahanan Tubuh Imunologik: Suatu Pendekatan Psikoneuroimunologi”.
Beliau menyimpulkan, jika melakukan Shalat Tahajud secara rutin, benar gerakannya, ikhlas dan khusuk niscaya (dengan seijin Allah SWT) akan terbebas dari penyakit infeksi dan kanker. Penelitian ini melibatkan 41 responden siswa SMU Luqman Hakim Pondok Pesantren Hidayatullah, Surabaya. Dari 41 siswa, hanya 23 yang sanggup menjalankan shalat Tahajud selama 1 bulan penuh. Setelah diuji lagi, tinggal 19 siswa yang bertahan shalat Tahajud selama 2 bulan. Shalat Tahajud dimulai pukul 02.00 - 03.00 sebanyak 11 rakaat, dengan dua rakaat sebanyak 4 kali dan ditutup shalat witir sebanyak 3 rakaat. Dan selanjutnya, hormone kortisol (hormon stres) dari 19 siswa tersebut diperiksa di 3 laboratorium di Surabaya (Pramitha, Prodia dan Klinika).
Kadar kortisol siswa yang shalat Tahajud dengan rutin berbeda dengan siswa yang tidak melaksanakan Shalat Tahajud. Mereka yang Shalat Tahajud memiliki kadar hormon kortisol yang rendah. Hal ini menandakan mereka memiliki ketahanan tubuh yang kuat dan kemampuan individu yang tangguh sehingga mampu menanggulangi masalah-masalah sulit dengan lebih stabil. Hormon kortisol adalah salah satu hormon stres. Kadar hormon ini semakin meninggi ketika kita dalam keadaan stres. Dengan kadar hormon yang tinggi kita lebih mudah berbuat salah, sulit berkonsentrasi dan daya ingat kurang baik.
Dengan Shalat Tahajud yang dilakukan
secara rutin, ikhlas dan khusuk akan mampu menciptakan karakter baru serta
tangguh bagi pelaksananya, sehingga akan memiliki persepsi dan motivasi yang
positif serta akan terhindar dari stres. Mungkinkah itu maksud firman Allah
pada QS Al-Isra’; 79 di atas tentang diangkatnya para pelaksana Shalat Tahajud
ke tempat yang terpuji? Allahu’alam (Allah yang paling tahu).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar